Menguatkan Akuntabilitas dan Ketangguhan OMS dalam Mengawal Demokrasi
- 12/01/2025
- Posted by: Admin
- Category: Berita

Kongres Konsil LSM Indonesia V: Menguatkan Akuntabilitas dan Ketangguhan OMS dalam Mengawal Demokrasi
Jakarta, 9 Januari 2025
Konsil LSM Indonesia sukses menggelar Kongres ke-5 pada Selasa dan Rabu, 7-8 Januari 2025, dengan tema “Konsolidasi Organisasi Masyarakat Sipil: Memperkuat Akuntabilitas dan Ketangguhan untuk Mengawal Demokrasi”. Kegiatan yang diadakan secara hybrid ini diikuti oleh lebih dari 60 organisasi masyarakat sipil (OMS) dari 13 Provinsi Indonesia.
Kongres dibuka dengan diskusi panel bertema “Memperkuat Organisasi Masyarakat Sipil: Tantangan, Ruang Sipil, dan Regenerasi” yang menghadirkan tiga narasumber kunci. Anick HT, Direktur Eksekutif Konsil LSM Indonesia periode 2022-2024, menyoroti tantangan dan peluang OMS dalam mengawal demokrasi di Indonesia. Ruang sipil menyempit akibat kebijakan negara, tindakan kekerasan, dan diskriminasi aparat negara terhadap OMS atau aktivis OMS. Rekognisi juga sudah mulai muncul dari pemerintah dengan beberapa platform pendanaan dan apresiasi. Selain itu advokasi yang dilakukan OMS meningkat. Pelayanan kepada masyarakat dan konsituten meningkat karena munculnya inovasi-inovasi layanan. Covid-19 dan krisis menstimulai kreativitas OMS. Diversifikasi pendanaan mulai dilakukan, namun belum menjawab kebutuhan eksistensi dan keberlanjutan OMS. Ia mengingatkan pentingnya adaptasi OMS terhadap dinamika politik dan sosial yang terus berubah. “OMS harus tetap kritis namun kolaboratif, serta berani berinovasi untuk menjaga peran strategisnya dalam demokrasi,” tegas Anick.
Ibu Zumrotin, Dewan Penasehat Konsil LSM Indonesia, membahas isu regenerasi dan akuntabilitas internal OMS. Dalam paparannya, ia menekankan perlunya penguatan tata kelola organisasi dan pemberdayaan kader muda sebagai kunci keberlanjutan OMS. “Regenerasi bukan hanya soal mengisi posisi, tetapi menciptakan ruang bagi pemikiran baru yang sejalan dengan nilai-nilai organisasi,” ungkap Zumrotin.
Sementara itu, Laode M. Syarif, juga dari Dewan Penasehat Konsil LSM Indonesia, membahas penyempitan ruang sipil yang semakin menjadi tantangan serius. Ia menyampaikan strategi-strategi yang dapat diterapkan OMS untuk bertahan dan tetap relevan, termasuk penguatan jaringan, pemanfaatan teknologi, dan pendekatan berbasis bukti. “Ruang sipil mungkin menyempit, tapi kita bisa memperluas dampak melalui kolaborasi yang strategis,” ujar Laode.
Isu Strategis dan Rekomendasi Kongres
Selain diskusi, kongres ini juga menjadi wadah untuk menyusun strategi bersama dalam menghadapi tantangan yang dihadapi OMS di era demokrasi yang dinamis. Beberapa rekomendasi utama yang disepakati peserta kongres meliputi:
- Penguatan Akuntabilitas dan Tata Kelola: Mendorong transparansi dalam pengelolaan sumber daya dan pelaporan program sebagai upaya meningkatkan kepercayaan publik.
- Regenerasi Berkelanjutan: Memastikan keterlibatan generasi muda dalam kepemimpinan OMS untuk menjaga relevansi dan keberlanjutan organisasi.
- Kolaborasi Multistakeholder: Menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah, sektor swasta, dan komunitas untuk memperluas ruang gerak dan dampak OMS.
- Advokasi Ruang Sipil: Meningkatkan advokasi kebijakan yang mendukung keberlangsungan OMS, terutama dalam menghadapi tekanan terhadap kebebasan berekspresi dan berkumpul.
Komite Pengurus Nasional dan Dewan Etik Konsil LSM Indonesia 2025-2030
Kongres Konsil LSM Indonesia V menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan OMS dan menentukan arah baru dalam mengawal demokrasi. Kongres Konsil LSM Indonesia kali ini menetapkan periode kepengurusannya menjadi 5 tahun, berubah dari periode sebelumnya yaitu 3 tahun. Pada periode yang baru ini yaitu 2025-2030 telah terpilih KPN dan DE yaitu:
Komite Pengurus Nasional (KPN):
Ketua : Nor Hiqmah (PIRAC)
Wakil Ketua : Ridwan Faridz (SAPA Institute)
Bendahara : Ririn Hajudiani (YDT, Alpen Sulawesi Tenggara)
Anggota : Susi Handayani (Yayasan PUPA)
Sri Rahayu (HAPSARI)
Dewan Etik (DE):
Ketua : Lusi Herlina (LP2M)
Wakil Ketua : Kangsure Suroto (SAPA Institute)
Anggota : Herculana Ersinta (Yayasan Dian Tama)
Kongres ini juga menandai komitmen bersama OMS untuk memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan semangat kebersamaan, para peserta optimis bahwa OMS Indonesia akan terus menjadi penjaga demokrasi yang tangguh dan akuntabel.
Terima kasih dan apresiasi mendalam kepada para purna pengurus KPN dan DE Konsil LSM Indonesia periode 2022-2024 yang telah mendedikasikan pemikiran, perhatian, tenaga dan sumberdaya untuk penguatan dan perkembangan Konsil LSM Indonesia.
Salam sukses dan selamat bertugas kepada pengurus KPN dan DE periode 2025-2030.