Dapat Bermain Dengan Seru Di Scatter Hitam Game Mahjong gampang maxwin di sediakan oleh provider ternama pocket gamesoft yang tersedia berbagai slot mahjong dari 1,2,3 dari beberapa game memiliki fitur dan bonus yang berbeda-beda.

Dapatkan Situs Slot Thailand Gacor 🚀 Menang Banyak Depo Murah Meriah Situs Andalan Para Slotter Maniaa !!!

Click 👉 follow https://winlabinfor.trunojoyo.ac.id/satu/

Slot Thailand

https://biobug-bali.com/

Serangan Hama di Kebun Gizi Komunitas Pertanian Kota - Public Interest Research and Advocacy Center - PIRAC

Serangan Hama di Kebun Gizi Komunitas Pertanian Kota

Serangan Hama di Kebun Gizi Komunitas Pertanian Kota

Bercocok tanam di tengah kota atau yang biasa kita kenal dengan urban farming memang menjadi tren yang menarik. Namun, para urban farmer, khususnya di Kota Bekasi, tak luput dari tantangan yang cukup menguji kesabaran, yakni serangan hama. Tanaman-tanaman kesayangan seperti kangkung, tomat, dan sawi pakcoy seringkali menjadi sasaran empuk berbagai jenis hama.

Hama-hama ini bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari serangga kecil yang menggerogoti daun hingga ulat yang rakus memakan buah. Akibatnya, tanaman menjadi layu, pertumbuhan terhambat, bahkan bisa mati. Tentu saja, hal ini sangat disayangkan bagi para urban farmer yang telah telaten merawat tanamannya.

Lantas, apa saja jenis hama yang sering menyerang tanaman di kebun urban Bekasi? Beberapa di antaranya adalah kutu daun, ulat, dan lalat buah. Kutu daun biasanya menghisap cairan tanaman sehingga daun menguning dan keriting. Ulat, terutama ulat jengkal, sangat rakus memakan daun dan tunas muda. Sementara itu, lalat buah seringkali menyerang buah-buahan, menyebabkan buah menjadi busuk sebelum waktunya.

Warga RW 08 Kelurahan Ciketing Udik Kota Bekasi yang giat bercocok tanam di lahan dekat danau kecil pasti sudah tidak asing lagi dengan kehadiran tamu tak diundang di kebun gizi mereka. Ya, hama tanaman! Makhluk kecil ini seringkali menjadi pengganggu bagi para petani kota, termasuk para lansia yang rajin merawat tanaman kangkung, tomat, dan sawi pakcoy.

Kegiatan bertani kebun gizi komunitas warga RW 08 Kelurahan Ciketing Udik adalah salah satu kegiatan Program Gerak Cepat PIRAC.  PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center) bersama Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC DD), dengan dukungan Irish Aid, melaksanakan program “GERAK CEPAT: Gerakan Kesehatan Ciketing untuk Pemberdayaan Terpadu”. Program ini bertujuan mengurangi pengeluaran keluarga terkait kebutuhan pangan, memastikan pemenuhan gizi melalui kebun gizi dan budidaya lele, serta meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat.  Kegiatan Program Gerak Cepat ini salah satunya adalah melakukan kegiatan berkebun gizi bagi komunitas Lansia. 

Salah satu tantangan kegiatan pertanian urban ini adalah serangan hama tanaman yang cukup mengganggu. Hama tanaman bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari serangga kecil seperti kutu daun, ulat, hingga hewan yang lebih besar seperti burung dan tikus. Tiap jenis hama memiliki cara serangan yang berbeda-beda, namun semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu merusak tanaman. Kutu daun misalnya, menghisap cairan tanaman sehingga daun menjadi menguning dan layu. Ulat, memakan daun-daun tanaman hingga bolong-bolong. Sementara itu, burung dan tikus seringkali merusak buah atau biji tanaman.

Serangan hama tentu saja sangat merugikan bagi para petani. Selain mengurangi hasil panen, hama juga dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak sehat. Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat para lansia telah mencurahkan waktu, tenaga, dan kasih sayang untuk merawat kebun gizi mereka.

Untuk mengatasi masalah hama, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan menggunakan pestisida organik. Pestisida organik terbuat dari bahan-bahan alami seperti tanaman tertentu atau ekstrak buah-buahan. Selain aman bagi lingkungan, pestisida organik juga tidak berbahaya bagi manusia dan hewan peliharaan. Cara lain adalah dengan melakukan pengendalian hama secara biologis, misalnya dengan memanfaatkan predator alami seperti burung atau serangga tertentu.

Meskipun menghadapi tantangan dari serangan hama, semangat para petani kota di RW 08 patut diacungi jempol. Mereka terus berusaha mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini, agar kebun gizi mereka tetap produktif dan memberikan hasil yang memuaskan. Semoga kisah mereka dapat menginspirasi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan ikut serta dalam kegiatan pertanian perkotaan.

Namun, yang terpenting adalah melakukan pencegahan sejak awal. Dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar tanaman, memberikan pupuk organik secara teratur, dan melakukan rotasi tanaman, kita dapat meminimalisir risiko serangan hama. Ingat, keberhasilan dalam bercocok tanam tidak hanya ditentukan oleh kesuburan tanah, tetapi juga oleh ketelatenan kita dalam merawat tanaman dan menjaga keseimbangan ekosistem.