Inovasi Lansia Bikin Kebun Gizi dari Sampah Menjadi Solusi Iklim

Komunitas lansia RW 08 Kelurahan Ciketing Udik Kota Bekasi telah membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan dapat menghasilkan hal-hal yang luar biasa. Dengan tangan-tangan terampil dan kreativitas yang tinggi, mereka berhasil mengubah sampah menjadi ladang hijau yang subur. Melalui kegiatan urban farming, para lansia ini tidak hanya menghasilkan sayuran segar untuk konsumsi sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam upaya pencegahan perubahan iklim.

PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center) bersama Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC DD), dengan dukungan Irish Aid, melaksanakan program “GERAK CEPAT: Gerakan Kesehatan Ciketing untuk Pemberdayaan Terpadu”. Program ini bertujuan mengurangi pengeluaran keluarga terkait kebutuhan pangan, memastikan pemenuhan gizi melalui kebun gizi dan budidaya lele, serta meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat.  Kegiatan Program Gerak Cepat ini salah satunya adalah melakukan kegiatan berkebun gizi bagi komunitas Lansia.   Program ini melakukan kegiatan urban farming yang menggunakan wadah daur ulang dari sampah di sekitar lingkungan untuk mengurangi sampah plastik.

Berbagai jenis wadah bekas seperti karung plastik, galon air, derigen minyak, dan botol mineral yang sehari-hari dianggap sebagai sampah, kini disulap menjadi pot tanaman yang unik dan menarik. Dengan penuh kesabaran, para lansia melubangi, memotong, mewarnai, dan membentuk wadah-wadah tersebut agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tomat, kangkung, cabai, bayam, sawi, pakcoy, terong, timun, dan berbagai tanaman pekarangan lainnya tumbuh subur dalam wadah-wadah daur ulang ini.

Sampah Jadi Harta: Inovasi Lansia Sulap Sampah Jadi Kebun

Siapa sangka, sampah-sampah bekas yang sering kita anggap tak berguna ternyata bisa disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat? Komunitas lansia di RW 08 Kelurahan Ciketing Udik Kota Bekasi telah membuktikannya. Dengan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan, mereka berhasil mengubah wadah-wadah bekas seperti galon air, derigen minyak, dan botol plastik menjadi pot tanaman yang unik dan menarik.

Kegiatan urban farming yang mereka lakukan tidak hanya menghasilkan sayuran segar untuk konsumsi sendiri, tetapi juga 

memberikan banyak manfaat lainnya. Pertama, dengan memanfaatkan wadah bekas, mereka turut mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, sehingga membantu menjaga kebersihan lingkungan. Kedua, penggunaan wadah daur ulang tentu saja lebih hemat biaya dibandingkan membeli pot tanaman baru. Ketiga, proses pembuatan pot tanaman dari bahan bekas merupakan kegiatan yang menyenangkan dan dapat meningkatkan kreativitas para lansia. Terakhir, kegiatan ini sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, yaitu menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Melalui kegiatan ini, para lansia telah menunjukkan bahwa kita semua dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan, meski hanya dengan hal-hal sederhana. Mari kita belajar dari semangat mereka dan mulai menerapkan kebiasaan mendaur ulang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan asri.

Kontribusi Urban Farming Terhadap Perubahan Iklim

Urban farming memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pencegahan perubahan iklim. Beberapa kontribusi yang dapat diberikan antara lain:

 

    • Menyerap Karbon Dioksida: Tanaman yang tumbuh di kebun gizi akan menyerap karbon dioksida dari udara dan melepaskan oksigen. Hal ini membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
    • Mencegah Erosi Tanah: Tanaman yang tumbuh di dalam wadah akan melindungi tanah dari erosi akibat hujan. Erosi tanah dapat menyebabkan hilangnya lapisan tanah yang subur dan meningkatkan risiko banjir.
    • Mengurangi Penggunaan Pestisida: Dengan menggunakan pupuk organik dan teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan, para lansia dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan.
    • Meningkatkan Kualitas Udara: Tanaman yang tumbuh di perkotaan dapat membantu memperbaiki kualitas udara dengan menyerap polutan.

 

Kebun Gizi sebagai Contoh Inspiratif

Kegiatan urban farming yang dilakukan oleh komunitas lansia RW 08 Kelurahan Ciketing Udik Kota Bekasi menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat luas. Mereka telah membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong dan kreativitas, kita dapat mengatasi berbagai permasalahan lingkungan, termasuk perubahan iklim. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental para lansia.

Kegiatan urban farming dengan memanfaatkan wadah daur ulang merupakan salah satu solusi yang sederhana namun efektif untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Selain memberikan manfaat bagi lingkungan, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Semoga kisah sukses komunitas lansia ini dapat menginspirasi banyak orang untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.