- 25/11/2024
- Posted by: Admin
- Categories: Berita, Pendampingan
BEKASI – Sebanyak 40 warga RW 08 Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi mengikuti pelatihan budidaya ikan lele, Rabu (20/11/2024). Pelatihan ini merupakan bagian dari program GERAK CEPAT (Gerakan Kesehatan Ciketing untuk Pemberdayaan Terpadu) yang diinisiasi melalui kemitraan PIRAC, Irish Aid, dan LKC Dompet Dhuafa.
“Program ini dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi warga sekaligus memperkuat solidaritas antarwarga melalui kolaborasi dalam usaha budidaya ikan lele,” ujar Rojali, Ketua RW 08 Ciketing Udik, saat ditemui di lokasi pelatihan.
Pelatihan yang berlangsung seharian penuh dengan narasumber Hari Ramdhani, sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga praktisi di bidang perikanan. Para peserta tidak hanya mendapatkan materi teoritis, tetapi juga praktik langsung di lokasi budidaya.
“Banyak yang beranggapan budidaya lele itu sulit dan berisiko tinggi. Padahal, jika mengikuti prosedur standar dengan benar, usaha ini sangat menjanjikan,” jelas Ramdhani.
Dalam sesi teori, peserta dibekali pengetahuan tentang persiapan kolam, pemilihan bibit unggul, teknik pemberian pakan, hingga strategi pencegahan penyakit. Sementara pada sesi praktik, mereka langsung mempelajari teknik pengkondisian air kolam dan penebaran bibit yang benar.
Hari Ramdhani menjelaskan pentingnya persiapan kolam sebagai langkah pengondisian bibit ikan lele terhadap lingkungan dan air baru. Pada tahap ini, sebelum bibit ikan lele dimasukkan ke dalam kolam, diperlukan beberapa langkah, antara lain:
- Persiapan kolam ikan: Masukkan air ke dalam kolam hingga mencapai setidaknya setengah dari tinggi kolam, lalu diamkan selama 2-3 hari. Pendiaman ini bertujuan untuk menetralkan air yang akan digunakan.
- Pengecekan pH air: Gunakan kertas lakmus untuk memastikan pH air berada pada kisaran 6-8.
Setelah kondisi pH air sesuai, langkah berikutnya adalah:
- Menyiapkan bibit ikan lele: Masukkan bibit ikan lele ke dalam ember perantara. Tambahkan air kolam secukupnya (sekitar 3 gayung) ke dalam ember yang berisi bibit ikan lele, lalu tunggu sekitar 5 menit.
- Adaptasi bibit ikan lele di kolam: Letakkan ember yang berisi bibit ikan lele di permukaan air kolam dan diamkan selama 15 menit.
- Pelepasan bibit ikan lele: Miringkan ember secara perlahan untuk memberi kesempatan bibit ikan lele masuk ke kolam. Proses ini dilakukan hati-hati hingga semua bibit ikan lele berpindah ke kolam.
Tahap selanjutnya adalah pemberian pakan dan perawatan harian yang perlu dilakukan. Berikut ini merupakan hal-hal yang penting dilakukan:
- Cek Kondisi Ikan Sebelum Memberi Pakan
Sebelum memberikan pakan, periksa terlebih dahulu kondisi ikan di kolam. Pastikan apakah ada ikan yang mati atau menunjukkan tanda-tanda sakit. Catat temuan tersebut untuk memudahkan pengelolaan kolam dan tindakan lebih lanjut. - Buang Air Dasar Kolam
Buang sebagian air dasar kolam selama sekitar 5 detik menggunakan saluran pembuangan untuk mengurangi kotoran atau sisa pakan yang mengendap. Setelah itu, segera tutup kembali saluran pembuangan. - Tambah Air Baru
Tambahkan air baru ke kolam menggunakan selang hingga mencapai volume yang sesuai. Pastikan air yang digunakan bersih dan aman untuk ikan. - Persiapkan Pakan
Ambil pakan ikan sebanyak 1 gelas dan tuangkan ke dalam ember atau bak kecil sebagai wadah pencampuran. - Siapkan Larutan Pakan
Ambil air kolam sebanyak ΒΌ gelas, lalu tambahkan 1 tutup botol putih larutan EM4 ke dalamnya. Campuran ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas pakan dan mendukung kesehatan ikan. - Campur dan Rendam Pakan
Tuangkan larutan tersebut ke dalam wadah pakan, lalu aduk hingga merata. Diamkan selama 5 menit agar pakan menyerap larutan dan mengembang dengan baik. - Berikan Pakan ke Ikan
Setelah pakan mengembang, tebarkan pakan secara merata di permukaan kolam. Pastikan ikan mendapatkan pakan dengan cukup dan seimbang.
Pelatihan ini menekankan pentingnya prosedur standar dalam budidaya lele, mulai dari persiapan kolam hingga pemberian pakan. Peserta diajarkan cara mengecek pH air yang ideal (6-8), teknik aklimatisasi bibit, hingga formula khusus pemberian pakan yang dicampur dengan EM4 untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan ikan.
“Kunci sukses budidaya lele ada pada konsistensi perawatan harian. Mulai dari pembersihan kolam, pengecekan kondisi air, hingga pemberian pakan yang teratur,” tambah Ramdhani.
Pelatihan ini mendapatkan respon positif dari peserta. Ibu Enci, kepala penggerak PKK setempat, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini. “Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi awal yang baik bagi warga untuk memulai usaha. Apalagi teknik yang diajarkan cukup sederhana dan bisa langsung dipraktikkan,” katanya.
Salah satu peserta, Mustari, bahkan sudah berencana untuk segera menerapkan ilmu yang didapatnya. “Saya dan beberapa teman sudah sepakat untuk mulai membudidayakan lele. Ilmu yang diberikan sangat praktis dan mudah dipahami,” tuturnya.
Program GERAK CEPAT sendiri merupakan upaya pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menciptakan peluang ekonomi berbasis komunitas di wilayah Bantar Gebang. Melalui pelatihan budidaya lele ini, diharapkan warga tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga peluang usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Kami optimis program ini bisa menjadi pemantik semangat kewirausahaan warga. Apalagi budidaya lele tidak membutuhkan modal besar dan bisa dilakukan di lahan terbatas,” pungkas Rojali.** (NA