Dengan berakhirnya pandemi dan selesainya program vaksinasi bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan, pada tanggal 25 September 2023, Koalisi untuk Akses Vaksin mengadakan kegiatan konsolidasi dan koordinasi di Auditorium Sequis Center, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh 22 orang yang berasal dari Filantropi Indonesia, HWDI, LTKL, OHANA, PEKKA, PIRAC, PPMN, WALHI, dan CISDI.

Dari rapat koordinasi tersebut, sebagian besar organisasi anggota Koalisi (9 organisasi) berharap dapat melanjutkan kerja kolaborasi multipihak yang selama ini sudah terbangun melalui Koalisi. Beberapa fokus isu didiskusikan untuk dikerjakan bersama. Isu-isu tersebut merupakan isu lintas sektoral yang menjadi perhatian bersama seluruh organisasi anggota dan dekat dengan isu-isu inti yang sedang dikerjakan oleh masing-masing organisasi anggota.

Berdasarkan masukan yang diterima panitia, masukan tambahan pada saat rapat konsolidasi, terdapat beberapa usulan fokus isu. yang dapat dikelompokkan menjadi 4 tema, yaitu :
1.Pemberdayaan ekonomi masyarakat pasca pandemi (termasuk pangan)
2.Perubahan iklim dan bencana
3.Pelayanan publik termasuk BPJS
4.Akses terhadap kesehatan

Dari keempat opsi tersebut, setelah melalui proses diskusi di pleno, disepakati fokus isu utama yaitu: Penguatan akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat adat dan kelompok rentan melalui advokasi BPJS dan kemitraan multipihak.

Beberapa hal yang akan disasar melalui isu utama ini adalah:
• Bagaimana mengratiskan vaksin berbayar dan pengobatan pasien COVID-19 untuk masyarakat adat dan kelompok rentan (setelah status pandemi berakhir).
• Bagaimana memastikan bahwa NIK tidak menjadi penghalang bagi masyarakat adat dan kelompok rentan untuk mendaftar sebagai anggota BPJS.
• Bagaimana memastikan bahwa pengguna BPJS mendapatkan pelayanan yang optimal di semua tingkat fasilitas kesehatan
• Bagaimana memastikan bahwa masyarakat adat dan kelompok rentan memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas (termasuk penyediaan alat bantu).

Ada beberapa pekerjaan lebih lanjut yang perlu diselesaikan dan disepakati sebagai langkah selanjutnya dari Koalisi ini, karena alasan itulah kegiatan Lokakarya Inisiatif Kolaborasi Koalisi Akses Kesehatan bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan dilaksanakan.

Sementara itu, program sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi dan pemeliharaan prosedur pelayanan kesehatan mampu menjangkau 124.166 orang, dan diprediksi jauh melampaui angka tersebut. Hingga akhir November 2023, Koalisi Akses Vaksin telah berhasil melakukan vaksinasi COVID-19 kepada lebih dari dua ratus tujuh puluh enam ribuan orang (276.528). Serta penerima manfaat Program Kerjasama Koalisi ini tersebar di 151 kabupaten di 27 provinsi di Indonesia. Ada banyak dinamika, tantangan, dan hambatan dalam mengimplementasikan kolaborasi ini. Berbagai strategi dan pendekatan komunikasi telah dilakukan untuk mengefektifkan pelaksanaan kolaborasi ini demi tercapainya pemerataan akses dan percepatan vaksinasi. Banyak pembelajaran penting yang menghasilkan sejumlah capaian yang penting untuk didokumentasikan agar dapat menjadi referensi dan pembelajaran bagi para pihak yang terlibat dalam penanganan pandemi COVID 19, khususnya dalam kerja kolaborasi.

Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk menggalang masukan mengenai nama koalisi, struktur organisasi, perencanaan program koalisi, protokal manajemen koalisi dan teknis administratif koalisi akses kesehatan bagi masyarakat adat dan kelompok rentan.

Tujuan khusus:
1.Mengidentifikasi kasus-kasus terkait dengan Nomer Induk Kependudukan (NIK) dan akses BPJS untuk melihat peluang dan tantangan serta strategi advokasi kedepan
2.Membuat kesepakatan nama koalisi, struktur dan kepengurusan koalisi.
3.Merumuskan outcome/tujuan Koalisi Kesehatan untuk masyarakat adat dan kelompok rentan
4.Membuat rencana kerja Koalisi dan kesepakatan penanggungjawabnya.

Kegiatan lokakarya ini dilaksanakan pada hari Selasa 30 Januari 2024. Bertempat di Hotel Oria Jakarta Pusat, acara ini dihadiri oleh 24 peserta dimana masing-masing lembaga mendelegasikan 2 (dua) orang untuk mengikuti kegiatan ini. Berikut lembaga yang akan terlibat dalam kegiatan ini:

1.Filantropi Indonesia
2.Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
3.Organisasi Harapan Nusantara (OHANA)
4.Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI)
5.Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)
6.Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
7.Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA)
8.Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC)
9.Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL)
10.Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN)
11.Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI)