- 15/03/2019
- Posted by: Ari Syarifudin
- Category: Berita
Perkembangan jaman saat ini membuka peluang kemudahan untuk berdonasi dan beramal. Dulu orang berdonasi terbatas pada cara-cara konvensional misal melalui kotak amal, didatangi langsung melalui tatap muka, atau udangan berdonasi/amal di rumah ibadah. Perkembangan selanjutnya semakin memudahkan orang untuk beramal melalui pengumuman di media massa baik cetak maupun elektornik serta pembayaran melalui transfer bank.
Terbaru, dengan kemajuan internet dan teknologi digital saat ini, orang semakin mudah untuk berdonasi dan memberi sumbangan. Awalnya internet hanya dipakai untuk mengiklankan konten ajakan berdonasi melalui sarana yang lebih murah dengan jangkauan lebih luas. Seiring berjalannya waktu, saat ini orang juga bisa langsung berdonasi via website melalui tombol donasi/donate yang sudah disediakan sebuah lembaga.
Kemudahan menyumbang kini ditunjang pula dengan adanya portal dan aplikasi urun dana (Crowd Funding) yang sedang ramai diminati orang. Portal dan aplikasi urun dana ini setidaknya memiliki dua kelabihan pertama, sebagai sarana ampuh buat mengiklankan dan menyebarluaskan ajakan berdonasi yang dilakukan oleh sebuah lembaga ataupun perorangan. Apalagi melalui perangkat mobile, kini setiap orang dapat dengan mudah menentukan ke mana dia akan berdonasi. Kedua, faktor transparansi dan akuntabilitas pemanfaatan uang sumbangan/donasi yang diberikan semakin baik menguatkan niat orang berdonasi tanpa ragu-ragu uangnya akan diselewengkan.
Transparansi penggunaan sumbangan
Faktor transparansi atau akuntabilitas menjadi penentu dan alasan minat menyumbang atau berdonasi seseorang. Kemajuan teknologi saat ini turut berperan dalam memperbaiki akuntabilitas penggunaan uang donasi oleh sebuah lembaga sehingga mudah dipantau oleh pemberi sumbangan/donasi. Beberapa media akuntabilitas yang dipakai seperti misalnya laporan tahunan (Annual Report) yang langsung dapat diunduh ataupun laporan-laporan kegiatan yang ditayangkan di laman web suatu lembaga atau media sosial yang mereka miliki.
Jika kita perhatikan, di portal atau aplikasi urun dana (Crowd Funding) saat ini memang tidak tersedia laman khusus untuk pertanggungjawaban penggunaan sumbangan/donasi setelah bantuan disalurkan. Tetapi biasanya individu atau lembaga yang mengiklankan kampanye donasi menyertakan situs web lain atau link media sosial miliknya sebagai guna keperluan si penyumbang untuk mengecek aktivitas penyaluran atau pemanfaatan donasi yang sudah mereka berikan. Dari sini kemudian kepercayaan (trust) para penyumbang dapat dipertahankan.
Akuntabilitas dan trust para donatur juga dijaga oleh mekanisme verifikasi ketat yang dilakukan oleh portal urun dana untuk memastikan bahwa kampanye donasi yang diiklankan melalui portal miliknya benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. (SM)