- 26/07/2013
- Posted by: Ari Syarifudin
- Category: Berita
Karena itulah pada tahun 2013 ini dialokasikan dana sebesar 10 juta per desa untuk meningkatkan kapasitas pelaku pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan dan pembuatan media komunitas. “Adapun dana untuk kegiatan sosialisasi warga tersebut dialokasikan sebesar 3 juta rupiah.” demikian diungkapkan oleh Purtomo, asisten kota Community development PNPM-Mandiri Kota Pekalongan menjelaskan. Sosialisasi warga ini dapat mengunakan media komunitas yang salah satunya adalah radio komunitas.
Program peningkatan kemampuan masyarakat (PKM) merupakan progam yang berisi pelatihan BKM, unit pengelola yang berada di bawah BKM seperti unit pengelola lingkungan (UPL), unit pengelola keuangan (UPK) dan unit pengelola sosial (UPS) dan sekretariat. Dengan pelatihan peningkatan kapasitas diharapkan lembaga-lembaga tersebut dapat mandiri sehingga tidak tergantung pada keberadaan fasilitator kelurahan.
Selama ini BKM dinilai belum maksimal melakukan transfer pengetahuan mengenai kegiatan pemberdayaan masyarakat, sehingga kehadiran faskel masih sangat dibutuhkan paska berakhirnya PNPM Mandiri perkotaan pada tahun 2014 nanti. Demikian diungkapkan oleh Koordinator Forum Antar BKM (badan Keswadayaan Masyarakat) Kabupaten Pekalongan, Ari Lanang Arifianto dalam seminar exit strategi keberlanjutan PNPM Mandiri beberpa waktu lalu.
Menurutnya saat ini BKM Kabupaten Pekalongan yang sudah berdaya sejumlah 24,4 persen, mandiri sejumlah 70,6 persen, awal 0,8 persen dan pada tingkatan madani sebanyak 4,2 persen. Melihat kondisi BKM di Kota Santri Tersebut Ari belum yakin bahwa temen-temen BKM dapat menjalankan fungsi pemberdayaan tanpa didampingi oleh fasilitator paska berakhirnya program tersebut.
Diharapkan selama tahun 2013 ini, BKM dapat meningkatkan kapasitasnya sehingga tidak tergantung lagi pada pendampingan faskel paska berakhirnya program PNPM mandiri di tahun 2014 nanti. (Penulis Buono – Radio Komunitas Mandiri Kabupaten Pekalongan)