- 08/01/2013
- Posted by: Ari Syarifudin
- Category: Berita
JAKARTA – Ada banyak cara untuk melakukan pendekatan terhadap donatur yang mau menyumbang untuk Radio Komunitas (Rakom). Beberapa cara teridentifikasi dalam FGD “Pengembangan Sumbangan dan Kedermawanan Masyarakat untuk Keberlanjutan Radio Komunitas” yang diselenggarakan oleh Sekolah Fundraising PIRAC di Hotel Mega Cikini tanggal 20 Desember 2012 lalu.
Pengalaman Radio Komunitas Mitra FM dalam mendekati donatur adalah melalui pendekatan emosional dengan menekankan pada budaya dan kedekatan kesukuan. “Radio Mitra FM mewadahi berbagai etnik seperti Minang, Jawa, dan Betawi, dan acara-acara yang kami kemas mepertimbangkan pendekatan budaya atas etnik tertentu,” ujar Winarno pengelola radio komunitas Mitra FM.
Di Rakom Mitra FM ada acara campur sari, wayang dan juga pengajian yang menjadi kegemaran komunitas. Ada simpul-simpul komunitas yang dibangun yang dapat menjadi wadah untuk membiayai acara komunitas yang disiarkan melalui Rakom hingga ada dana yang disisihkan untuk pembiayaan operasional radi.
Winarno menjelaskan, strategi pendekatan untuk donatur dari Minang, mereka akan mengutus kawan-kawan yang juga berasal dari suku Minang untuk melakukan pendekatan. Hingga akhirnya komunitas Minang ini tertarik dan mau mendanai kegiatan tersebut, karena melalui acara ini mereka bisa berjumpa dan berinteraksi dengan saudara-saudaranya sesama orang Minang yang difasilitasi oleh Rakom Mitra FM.
“Melalui simpul komunitas inilah pundi amal bisa digalang dan dikumpulkan per wilayah, dan ada review atas pencapaian penggalangan dana per wilayah. Maka akan diketahui dari wilayah mana saja penghimpunan dana itu lebih besar,” ungkap Winarno.
Mengembangkan sentuhan emosional memang menjadi salah satu strategi dalam pendekatan donatur, kata Iwan Zaki, Fundraiser Dompet Dhuafa. Ia menjelaskan, bahwa kedekatan emosianal dan hubungan personal penting untuk merawat donatur. “Memberikan ucapan ulang tahun ke donatur menjadi salah satu cara perawatan donatur,” kata Iwan memberikan trik. “Ketika donatur merasa dekat maka mereka tidak akan segan untuk menyumbang”.
Selain sentuhan personal dan hubungan emosional yang harus dipelihara, hal yang terpenting lagi adalah menyentuh hati donatur dan menjadikan program yang kita tawarkan ini merupakan kebutuhan donatur. Hal ini diungkapkan Linda salah satu peserta FGD dari WWF. Ia memaparkan bahwa untuk mengajak masyarakat menjadi donatur WWF bukanlah hal yang mudah, namun ketika WWF mampu meyakinkan masyarakat bahwa ini adalah kebutuhan masyarakat untuk menyelamatkan hutan, menyelamatkan kesetersediaan air maka masyarakat akan merasa bahwa program ini menyentuh kebutuhan mereka.
“Turut serta dalam program penyelamatan hutan berarti membantu masyarakat sendiri untuk terus memelihara ketersediaan air untuk keberlangsungan masyarakat sendiri. jadi menyentuh kebutuhan masyarakat menjadi salah satu strategi sentuhan personal itu sendiri,” tutur Linda. – Nor Hiqmah, Sekolah Fundraising PIRAC