Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the stm_post_type domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/pirac/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Belajar dari American Red Cross – Transformasi Strategi Penggalangan Dana Menuju Stabilitas - Public Interest Research and Advocacy Center - PIRAC

Jakarta 29 Oktober 2024 – Dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) penggalangan donasi PMI, American Red Cross berbagi pengalaman mengenai strategi penggalangan dana yang telah mereka terapkan selama ini. Sebelum 2016, American Red Cross (ARC) menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga keberlanjutan penggalangan dana mereka. Meskipun memiliki nama besar dalam respons bencana, organisasi ini sempat mengalami ketidakpastian finansial yang berdampak langsung pada kemampuan mereka dalam menjalankan misi kemanusiaan.

Diane Naczi, Volunteer Partner for Director Asia Pacific Region, American Red Cross, salah satu narasumber dari ARC menyatakan bahwa American Red Cross sulit mencapai target penggalangan dana secara konsisten sebelum 2016. Tingkat kepercayaan dari para penggalang dana, pimpinan, bahkan staf internal berada pada titik rendah, diikuti dengan tingginya tingkat pergantian karyawan yang mengganggu stabilitas operasional organisasi. Lebih jauh, organisasi kesulitan membangun basis donor yang stabil dan dapat diandalkan, yang menyebabkan aliran pendapatan tidak menentu.

Ketergantungan pada Momen Bencana dan Kendala Internal

Salah satu akar masalahnya, menurut Diane, adalah ketergantungan organisasi pada bencana besar untuk mendapatkan dana. Saat bencana besar tidak terjadi, penggalangan dana seringkali melambat, hingga mempengaruhi kesiapan operasional mereka. Selain itu, ketidaksamaan visi antara tim penggalang dana di pusat dan lokal membuat arah program menjadi tidak selaras, sementara perencanaan yang tidak konsisten dan kurangnya akuntabilitas membuat organisasi semakin sulit mencapai hasil yang diharapkan.

American Red Cross juga menghadapi keterbatasan pada program, ukuran donasi, serta rendahnya pengembalian investasi dari acara penggalangan dana. Dewan pengurus dan mitra eksternal kurang terlibat dalam penggalangan dana, yang semakin memperparah situasi.

Strategi Turnaround Vision 2020: Pendekatan Kolaboratif dan Terencana

Turnaround adalah upaya atau proses pembalikan keadaan dalam sebuah organisasi yang sedang mengalami masalah atau kesulitan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kondisi organisasi sehingga menjadi lebih stabil, efektif, dan sukses.

Memasuki 2016, American Red Cross meluncurkan strategi “Vision 2020,” sebuah inisiatif untuk membalikkan keadaan dan memperkuat kinerja organisasi. Strategi ini bertumpu pada delapan prinsip utama: kolaborasi (unity), fokus (focus), keselarasan (alignment), konsistensi (consistency), proaktivitas (proactivity), perencanaan (planning), akuntabilitas (accountability), serta spesialisasi dan segmentasi (specialization/segmentation). Prinsip-prinsip tersebut dianggap sebagai strategi kunci dalam memperbaiki stabilitas penggalangan dana dan keberlanjutan program.

Struktur Baru untuk Kantor Pusat dan Lapangan

Melalui Vision 2020, struktur organisasi American Red Cross dibagi menjadi dua fokus utama, yakni kantor pusat dan tim di lapangan. Kantor pusat berperan dalam menetapkan tujuan penggalangan dana, mengembangkan sistem pelacakan dan pelaporan, serta menjalankan pemasaran digital yang kuat. Sementara itu, tim di lapangan bertugas membangun koneksi lokal, menetapkan sasaran penggalangan dana, serta memperluas keterlibatan sukarelawan dan dewan.

Inisiatif Nasional “Sound the Alarm” dan Teknologi CRM

Salah satu inisiatif terbesarnya adalah kampanye nasional “Sound the Alarm” yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. Selain itu, American Red Cross juga menerapkan sistem Customer Relationship Management (CRM) yang terintegrasi untuk mengoptimalkan manajemen hubungan dengan donor dan sukarelawan. Segmentasi donor juga diterapkan agar dapat memusatkan perhatian pada saluran khusus, sehingga lebih fokus dan efektif.

Melalui penerapan langkah-langkah Vision 2020, American Red Cross bertujuan memperkuat fondasi organisasi, meningkatkan kolaborasi internal, dan mengatasi ketergantungan pada momen bencana. Prinsip kolaborasi, akuntabilitas, serta pendekatan yang fokus dan terencana dianggap mampu memulihkan kepercayaan publik, memastikan stabilitas penggalangan dana, dan menjaga keberlangsungan misi kemanusiaan American Red Cross di masa depan. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Penggalangan Donasi PMI yang dilaksanakan PMI Pusat dengan mengundang PMI Provinsi dan kabupaten/kota pada 29-30 Oktober 2024 di Wisma PMI, Jakarta Selatan. **(NH)