Dalam menghadapi tantangan pangan global, penting bagi kita untuk menggali potensi lokal dan memperkuat ketahanan pangan melalui inisiatif urban farming. Urban farming atau pertanian kota tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan akses terhadap makanan segar, tetapi juga dapat memperkuat ikatan sosial di dalam komunitas.

Berkaitan dengan hal itu, PIRAC memiliki inisiatif membuat program kesehatan dan pembuatan Kebun Gizi Komunitas di RW 08, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, lahir dari kebutuhan mendesak akan peningkatan gizi masyarakat serta pemberdayaan kelompok rentan seperti perempuan dan lansia. Memanfaatkan lahan kosong yang tidak terpakai, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi keluarga melalui hasil kebun komunitas dan  budidaya lele. Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat dalam aktivitas pertanian pekarangan yang produktif dan bermanfaat bagi kesehatan.

Dalam upaya ini, Tim PIRAC melakukan asesmen awal dengan warga lokal dan pemimpin setempat untuk merancang program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Setelah melakukan identifikasi pemangku kepentingan, sosialisasi dan diskusi dengan warga dan bertemu dengan pemimpin local, Tim PIRAC pengumpulan data dan analisis potensi.   Dalam proses asesmen, Tim PIRAC juga akan melakukan analisis potensi lahan yang ada di area tersebut. Identifikasi lokasi yang dapat dimanfaatkan untuk kebun gizi akan membantu kami merancang strategi yang tepat.

Bertempat di Sekretariat Rukun Warga (RW) 08 Kelurahan Ciketing Udik Kota Bekasi, Tim PIRAC menyusun rencana tindak lanjut.  Diskusi dilakukan  pukul 13.30 bersama Bapak Rojali Ketua RW  08 dan pengurus Posdaya RW 08 membahas rencana kegiatan yang akan dibuat dalam pemetaan lahan dan wilayah.  Dalam kegiatan diskusi ini, tim PIRAC diwakili oleh Ninik Annisa selaku Direktur Pirac. Secara ringkas Ninik  menjelaskan maksud kedatangan hari ini yaitu asesmen dari tim LKC Dompet Dhuafa dan penyusunan rencana kerja pelatihan di bulan Oktober.

Dalam pertemuan ada beberapa kesepakatan yang dihasilkan yaitu rencana kerja pelatihan dalam program mendukung Pembuatan Kebun Gizi Komunitas RW 08.  Beberapa kesepakatan yang dihasilkan yaitu :

  • Rencana pelatihan akan diadalakan pada tanggal 23 – 24 Oktober 2024 di hari kerja dengan jam pelatihan dimulai jam 09.00 hingga 15.00 WIB.
  • Metode pelatihan akan memaparkan materi yang dibutuhkan dan langsung praktek selama dua hari
  • Untuk pemberian pelatihan akan diberikan di ruang serbaguna RW 08 Kel. Ciketing Udik. Untuk tambahan ruang praktek juga bisa memanfaatkan ruang Futsal di samping ruang serbaguna
  • Untuk instruktur materi pelatihan masih dalam proses pencarian konsultan. Akan dikoordinasikan secepatnya.
  • Untuk denah atau lay out kebun gizi akan disusun bersama konsultan program Kebun Komunitas Gizi.
  • Untuk lahan kebun akan menggunakan lahan kosong dekat sarana Polder Kelurahan Ciketing Udik dibelakang skretariat RW 08. Luas lahannya sekitar 12 x 30 M.
  • Kebutuhan sarana yang dibutuhkan yaitu  prasarana kolam, prasana kebun, jaring para / paranet untuk melindungi lahan kebun dan kolam dari matahari langsung.
  • Jumlah peserta pelatihan yaitu 50 orang terdiri dari para lansia di RW 08, Kader Posyandu dan pemuda.

Sesi kedua, Santi dari Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa memaparkan mengenai  organisasi LKC Dompet Dhuafa.  Usai memaparkan informasi tentang LKC Dompet Dhuafa,  Santi juga melakukan asesmen mengenai keberadaan Posdaya  RW 08 Kelurahan Ciketing Udik.   Santi mengeksplorasi capaian, prestasi dan kendala praktek kegiatan POSDAYA selama ini.

Di akhir presentasi,  Tim LKC Dompet Dhuafa bersama Pak Rojali Ketua RW 08 dan tim PIRAC melakukan kunjungan lahan yang akan dijadikan kebun gizi dan kolam ikan.

Melalui inisiatif Kebun Gizi Komunita, kita tidak hanya berusaha meningkatkan ketahanan pangan di kota besar, tetapi juga membangun komunitas yang lebih kuat dan mandiri. Dengan melibatkan warga dan pemimpin lokal, kami yakin bahwa program ini akan memberikan manfaat yang luas, menciptakan lingkungan yang lebih sehat, serta memperkuat hubungan antarwarga. Mari bersama-sama menggalakkan pertanian kota demi masa depan yang lebih berkelanjutan!