Pelatihan budidaya lele diadakan untuk memberdayakan masyarakat melalui peningkatan keterampilan budidaya lele, sebuah komoditas unggulan di sektor perikanan Indonesia. Dalam sambutannya, Ninik Annisa Direktur Pirac menyampaikan bahwa budidaya lele merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan memenuhi kebutuhan pangan nasional yang terus meningkat. Pada Rabu, 20 November 2024, PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center) bersama Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC DD), dengan dukungan Irish Aid, mengadakan Pelatihan Budidaya Lele. Acara ini berlangsung di Ruang Serbaguna Sekretariat RW 08, Ciketing Udik, dan menghadirkan narasumber berpengalaman, Hari Ramdani, seorang praktisi budidaya perikanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Jurusan Perikanan.

Hari Ramdani menjelaskan, “Ikan lele adalah kebutuhan pangan nasional terbesar ketiga. Dagingnya yang gurih, kandungan proteinnya yang tinggi, serta harga yang terjangkau menjadikannya pilihan favorit masyarakat.” Selain itu, lele memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, membuatnya cocok untuk dibudidayakan di berbagai kondisi lingkungan.

Pelatihan dimulai dengan pengenalan biologi ikan lele (Clarias sp.), yang memiliki keunikan seperti tubuh berlendir tanpa sisik dan alat pernapasan tambahan (arborescent). Peserta juga diajarkan berbagai sistem budidaya, mulai dari metode konvensional hingga teknologi modern seperti sistem bioflok dan budikdamber.

Hari Ramdani juga menjelaskan langkah-langkah teknis, seperti:
1. Persiapan Pembesaran: Pengolahan air dengan garam dan dolomit, serta pengecekan pH optimal (7-8).
2. Penebaran Benih: Teknik aklimatisasi untuk meminimalkan stres ikan dan penggunaan desinfektan alami dari larutan garam dan kunyit.
3. Pemberian Pakan: Pemanfaatan pakan bernutrisi tinggi yang difermentasi dengan probiotik untuk efisiensi pertumbuhan.
4. Panen dan Transportasi: Strategi pemanenan sesuai ukuran konsumsi dan cara pengemasan ikan untuk menjaga kualitas selama pengiriman.

Pelatihan ini diikuti kurang lebih 50 peserta dari wilayah sekitar RW 08, yang sebagian besar merupakan warga lansia. Mereka menyambut materi yang disampaikan dengan antusias, terutama saat praktik langsung teknik budidaya di lokasi.

Pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh Irish Aid. Dukungan ini mencerminkan komitmen terhadap pengembangan kapasitas masyarakat di sektor ekonomi dan ketahanan pangan.

Pelatihan budidaya lele yang diselenggarakan oleh PIRAC, LKC DD, dan Irish Aid tidak hanya memberikan ilmu dan keterampilan baru bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan. Dengan langkah ini, harapannya adalah masyarakat Ciketing Udik dapat lebih mandiri dan sejahtera melalui sektor perikanan yang terus berkembang. **(NH)