Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the breadcrumb-navxt domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/pirac/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the stm_post_type domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/pirac/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Constant WP_DEBUG already defined in /home/pirac/public_html/wp-config.php on line 110

Notice: Constant WP_DEBUG_LOG already defined in /home/pirac/public_html/wp-config.php on line 113
Fundraising Menuju Keberlanjutan Radio Komunitas Aceh – Public Interest Research and Advocacy Center – PIRAC

Fundraising Menuju Keberlanjutan Radio Komunitas Aceh

Banda Aceh, 6 Agustus 2013, JRKI Aceh telah menyelenggarakan Launching dan Diskusi Hasil Studi berupa Buku Fundraising untuk Keberlanjutan Radio Komunitas. Studi dan dokumentasi telah dilaksanakan sebelumnya yaitu pada akhir tahun 2012.

Launching dan diskusi publik ini dimulai dengan penyampaian kata sambutan sekaligus pembukaan disampaikan oleh Iskandar, wakil ketua JRK Aceh. Kemudian Teuku  Ambral  Ketua  JRK  Aceh menjelaskan latar belakang  dan  tujuan  dilaksanakannya  kegiatan Diskusi  &  Diseminasi  Hasil  Studi  Fundraising Radio Komunitas di Aceh.

Kegiatan ini menghadirkan nara sumber Adi  Rumansyah, Ketua  Jaringan  Radio Komunitas  Jawa  Barat yang difasilitasi oleh Teuku Ambral. Adi Rumansyah memaparkan perkembangan Radio  Komunitas di  Aceh termasuk di dalamnya kegiatan studi dan pendokumentasian di Aceh yang melibatkan 2  radio komunitas  Darsa  FM  di  Darussalam  dan  Sukma FM  di  Suka  Makmur. Perwakilan dari 2 radio komunitas tersebut diberi kesempatan untuk bercerita latar  berlakang, aktifitas,  tujuan  pendirian  dan  bagaimana pendanaan  kegiatan  organisasi  radio komunitas yang dilaksanakan di masing-masing wilayah berdasarkan prosedur,  struktur  dan  mekanisme pelaksanaan  kegiatan  program,  hingga  perumusan kerangka  kerjasama  dan  komitmen  antara mitra di wilayahnya.

Di dalam diskusi yang berlangsung menyadari bahwa hanya dengan kegiatan diskusi publik ini tidak cukup mendorong partisipasi berbagai pihak untuk terwujudnya kemitraan yang lebih perduli. Karena hal ini membutuhkan waktu yang lama dan kegiatan yang dilakukan harus berkelanjutan dan berkesinambungan. Kemitraan membutuhkan orang-orang dengan kompetensi pengetahuan dan keterampilan, serta kepedulian untuk mewujudkan Radio Komunitas sebagai media perubahan sosial, dimana kegiatan promosi perlu terus-menerus dilakukan.

Promosi untuk memberikan asistensi teknis serta mendorong diimplementasikannya pemahaman pengelolaan radio komunitas yang lebih partisipatif. Mengenai kesinambungan kegiatan, JRK Aceh berjanji akan melakukan berbagai kegiatan pertemuan untuk lebih mempromosikan dan memperluas diseminasi informasi. Mulai dari individu-individu, lembaga atau organisasi yang dianggap berkompeten untuk dilibatkan dalam menjalin kemitraan seperti para utama pengelola Radio Komunitas dengan Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, swasta, pers dan regulator perizinan bagi lembaga penyiaran radio komunitas di Aceh.

Setelah  masing-masing  para  pembicara menyampaikan  materinya,  kegiatan  kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi, di sesi ini, masing-masing peserta diberikan waktu untuk mengajukan pertanyaan  dan  kemudian  menyampaikan tanggapannya  terhadap  apa  yang  telah disampaikan  oleh  masing-masing  pembicara sebelumnya.

Kegiatan  kemudian  dilanjutkan  dengan  Launching Buku  “Strategi  Fundraising  Radio  Komunitas”, kegiatan  ini  difasilitasi  oleh  Teuku  Ambral,  Ketua JRK Aceh, sesi ini mendapat apresiasi penuh dari seluruh undangan dan peserta yang hadir, sejumlah buku  yang  secara  khusus  disediakan  oleh  panitia untuk  dibagikan  pada  kesempatan  itu  menjadi perhatian utama seluruh undangan dan peserta.

Sesi ini juga merupakan salah satu puncak kegiatan dari acara Diskusi dan Diseminasi Hasil Studi yang  dilaksanakan oleh JRK Aceh yang cukup mendapat perhatian  dari  perwakilan  media/pers,  turut  hadir perwakilan media/pers lokal yang ada di Aceh, yang diwakili oleh, media cetak Koran Aceh, media online Aceh  Online,  media  televise  Aceh  TV  dan radio  Serambi  fm,   kehadiran  media/pers  itu ditujukan agar tujuan dari salah satu kegiatan yang dilaksanakan  pada  hari  itu  dapat  tercapai,  yaitu diseminasi informasi melalui ragam media, sehingga harapannya,  hasil  studi  dan  buku  fundraising  radio komunitas yang ada di Aceh dapat diketahui oleh banyak pihak.

Dalam kegiatan Launching, masing-masing perwakilan undangan dan peserta secara simbolis menerima buku Fundraising Radio Komunitas yang diserahkan langsung oleh perwakilan JRK Aceh.

Pembagian Buku merupakan  sesi  terakhir  pada  pelaksanaan kegiatan  Diskusi  Publik  Diseminasi  Hasil  Studi Fundraising Radio Komunitas. Pada sesi ini panitia membagikan  sejumlah  buku  kepada  seluruh undangan dan peserta yang hadir dalam kegiatan, pembagian  buku  ini  dimaksudkan  untuk menyebarluaskan hasil pendokumentasian dan studi yang  telah  dilakukan  oleh  Sekolah  Fundraising PIRAC  terhadap  keberadaan  radio  komunitas  di Aceh.

Dengan  pembagian  buku  kepada  seluruh  undangan dan  peserta,  maka  berakhirlah  kegiatan  “Diskusi Publik  dan  Diseminasi  Hasil  Studi  Fundraising Radio  Komunitas  di  Aceh,  kegiatan  kemudian ditutup  oleh  panitia  dengan  pengantar  dan pembacaan  doa  oleh  Iskandar,  Wakil  Ketua  JRK Aceh.

Di akhir  penutupan,  seluruh  undangan,  peserta  dan panitia  kemudian  melakukan  photo  bersama, sebagai bagian pendokumentasian kegiatan, namun sayang  dikarenakan  waktu  kegiatan  yang terbentur  dengan  pelaksanaan  ibadah  sholat tarawih, tidak semua peserta bertahan hingga akhir kegiatan.



Leave a Reply