Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the breadcrumb-navxt domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/pirac/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the stm_post_type domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/pirac/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Constant WP_DEBUG already defined in /home/pirac/public_html/wp-config.php on line 110

Notice: Constant WP_DEBUG_LOG already defined in /home/pirac/public_html/wp-config.php on line 113
Rakom Rajawali : Semangat Mengisi Pembangunan Kabupaten Baru – Public Interest Research and Advocacy Center – PIRAC

Rakom Rajawali : Semangat Mengisi Pembangunan Kabupaten Baru

WUNDUWATU – Berdirinya Rakom Rajawali, Desa Wunduwatu, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, tidak terlepas dari kisah Rohsidin, 30 th, atau akrab dipanggil Acang. Ia sebelumnya berkerja di bagian pengeboran dan agen produksi di sebuah perusahaan kilang minyak di Sorong, Irian Jaya (sekarang Papua).

Di sana Acang berkenalan dengan orang Medan yang bernama Musakir bergelar insinyur jebolan ITB. Buah dari perkenalan itu, Acang diajarkan memakai solder dan merakit alat-alat elektronik termasuk radio dan pemancarnya.

Sekitar bulan Agustus 2003, kontrak kerja Acang selesai. Ia memutuskan untuk kembali ke kampungnya, Desa Wunduwatu, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Ketika Acang pulang, belum ada radio di Konawe. Sekitar 3 bulan ia di rumah, Kabupaten Konawe dipecah menjadi Konawe Selatan dan Utara.

Dengan pemakaran kabupaten ini, mulailah banyak rangsangan dan semangat membangun kabupaten baru. Hal serupa terjadi di Desa Wunduwatu, Kecamatan Andoolo, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Konawe Selatan, kabupaten yang baru dimekarkan.

Bersama teman-temannya Acang berhasrat mendirikan radio komunitas sebagai bentuk partisipasi warga mengisi pembangunan kabupaten tersebut. Untuk modal awal, Acang berinisiatif mengumpulkan uang dari teman-teman yang mau berpartisipasi. Ketika itu terkumpul hampir Rp 1 juta .

Dengan uang tersebut Acang pergi ke Kota Kendari, Pusat Propinsi Sulawesi Tenggara untuk membeli peralatan yang di perlukan. Waktu itu ia membeli kabel antena parabola dengan panjang 25 meter dan komponen elektronik untuk pemancar.

Sesampai di rumahnya Jl. Adam Malik No. 22 Wunduwatu, Acang mulai menerapkan ilmu yang sudah dibawa dari Sorong. Ia merakit sebuah pemancar radio sederhana. Sebagai daya untuk menghidupkan peralatan studio digunakan aki motor, maklum di desa Wunduwatu ketika itu belum masuk listrik.

Untuk antenanya, Acang menggunakan batang bambu. Ia pun merentang kabel sepanjang 25 meter dengan menggunakan 3 sambungan bambu yang diikatkan ke batang pohon.

Pengelola Rakom Rajawali mencatat bilangan 15 Agustus 2003 adalah sebagai hari lahirnya. – Maifil Eka Putra, Sekolah Fundraising PIRAC



Leave a Reply