- 28/01/2013
- Posted by: Ari Syarifudin
- Category: Berita
KOLAKA – Radio Cemara FM dipancarkan lewat gelombang 107,60 MHZ, dari pelosok Desa Tasahea, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Kehadiran Rakom Cemara didasari pada kesadaran masyarakat setempat yang peduli terhadap kelestarian Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Masyarakat setempat membentuk Forum Masyarakat Tirawuta Peduli Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (Formastrip). Kemudian forum inilah yang mewadahi berdirinya Rakom Cemara yang digunakan untuk mengkampanyekan pelestarian alam dan lingkungan.
Modal awal dari Rakom Cemara berasal dari sumbangan pengelola, kemudian dibantu LSM Care dan Dinas Kehutanan (Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai). Dinas kehutanan bahkan menyediakan anggaran khusus untuk Rakom Cemara yang dievaluasi setiap akhir tahun. Jadi untuk kebutuhan dana operasional Radio serta kebutuhan kampanye off air Rakom Cemara sudah terpenuhi dari anggaran dari Dinas Kehutanan.
Namun Rakom Cemara bukan hanya sebagai radio kampanye lingkungan, ia juga radio yang menjaga kerukunan dan wadah untuk belajarnya anak-anak muda. Baik anak-anak muda yang putus sekolah maupun pelajar serta pegawai negeri yang ingin meningkatkan keterampilan komputer serta mengasah bakat lainnya.
Karena itu Pengelola Rakom Cemara berusaha meningkatkan kualitas siaran dan jangkauannya. Untuk menunjang langkah tersebut, pengelola Rakom Cemara melakukan berbagai upaya penghimpunan dana dengan mengajukan proposal kerjasama kepada instansi pemerintah dan swasta, termasuk melaksanakan acara-acara offair dan onair langsung dari tempat acara. Dari berbagai kerjasama tersebut Rakom Cemara mendapatkan kontribusi sumber daya untuk keberlanjutan Rakomnya.
Kendatipun ada kerjasama yang mendatangkan uang untuk keberlanjutan Rakom Cemara, namun Rakom Cemara tetap independen dan tidak lari dari tujuan berdirinya Rakom yaitu menjadi radio penyuluhan pelestarian lingkungan. Jika ada yang merusak independensi dan tujuan Rakom itu, pengelola dengan tegas mengevaluasi kerjasama tersebut.
Selain pendapatan dana dari hasil kerjasama dengan pemerintah dan pihak swasta. Pengelola Rakom Cemara, malah lebih banyak mendapatkan dana dari unit usaha yang dibangun pengelola. Unit usaha tersebut berupa percetakan, sablon, kursus komputer, penjualan ATK dan penyewaan alat pesta.
Seluruh unit usaha tersebut berjalan baik dan digandrungi masyarakat setempat. Sehingga dengan unit usaha yang mereka lakukan dan akan terus dikembangkan tersebut, Pengelola yakin Rakom Cemara akan terus mengudara yang tidak saja menggapai kecamatan sekitar Tirawuta, bahkan kalau diizinkan regulasi mereka akan menjangkau seluruh Kabupaten Kolaka dan Sulawesi Tenggara. – Maifil Eka Putra, Sekolah Fundraising PIRAC