- 13/12/2012
- Posted by: Ari Syarifudin
- Category: Berita
LOMBOK – “Agar radio bisa terus mengudara dan program siarannya bermutu serta bervarisasi, minimal kita harus mendapatkan dukungan pendanaan Rp.2,5 juta per bulan.”
Target pendanaan ini disampaikan oleh Marjadi Spd, Direktur Radio Komunitas (Rakom) Gita Swara. Radio yang berlokasi di desa Jenggala, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Timur ini memang berusaha keras untuk terus eksis dan menyapa komunitas yang menjadi pendengarnya. Karenanya, pengelola rakom yang berdiri November 2002 berusaha untuk mencari peluang pendanaan, memperluas jaringan dan menjalin kemitraan dengan banyak pihak.
“Program siaran yang bermutu dan bervariasi memang menuntut adanya dukungan pendanaan dari semua pihak.”
Untuk mengalang dukungan pendanaan dan kemitraan dari berbagai pihak, pengelola Rakom Gita Swara membentuk divisi dana dan ILM yang ditugaskan secara khusus untuk mencari dan menciptakan peluang-peluang pendanaan. Divisi yang berperan sebagai tim fundraising ini terdiri dari 2 orang dan bertugas mengidentifikasi pihak-pihak yang bisa diajak sebagai mitra atau donatur untuk mendukung keberlanjutan radio.
“Kami dibekali trik-trik khusus bagaimana melakukan pendekatan kepada calon mitra atau donatur. Misalnya, bagaimana mendekati tokoh atau pimpinan di instansi atau perusanaan tertentu agar mereka mau menerima tawaran kerja sama atau kemitraan dari kami,” kata Suhaerudin, ketua divisi dana dan ILM Rakom Gita Swara.
Meski divisi dana dan ILM secara khusus ditugaskan untuk menggalang dukungan pendanaan, mereka tidak bekerja sendiri. Direktur, manajer dan divisi yang lain juga ikut menopang kerja atau program-program yang mereka tawarkan. Misalnya, direktur dan manajer Gita Swara yang memiliki jaringan luas serta dikenal banyak pihak berperan sebagai “pembuka pintu” untuk melakukan fundraising. Merekalah yang memberikan rekomendasi pihak-pihak mana saja yang bisa didekati dan dikirimkan tawaran kerja sama. Mereka juga yang melakukan pembicaraan awal untuk menjajaki kerja sama tersebut.
Divisi dana dan ILM kemudian menindaklanjutinya dengan mengirimkan proposal penawaran dan melakukan presentasi jika diperlukan. Divisi program juga membantu merancang program-program yang berpotensi untuk ditawarkan dan menjadi minat perusahaan atau instansi yang didekati. Beberapa skema dukungan dan kemitraan yang ditawarkan adalah memasang ILM (Iklan Layanan masyarakat), talk show, pembelian airtime, ucapan selamat atau duka cita, liputan live, sampai support event yang diselenggarakan oleh Rakom Gita Swara.
Untuk meningkatkan dan menggairahkan kerja tim dana dan ILM ini, pengelola rakom juga memberikan insentif bagi setiap kerja sama atau dukungan pendanaan yang mereka dapat. “Kami memberikan insentif 10% sampai 20% dari total dana yang berhasil mereka dapat dari mitra atau donatur,” kata Baron Araruna, manajer Rakom Gita Swara. Insentif ini tidak hanya diberikan kepada personil dari divisi dana dan ILM, tapi juga kepada staf divisi lainnya yang punya inisiatif, ide tau program yang bisa ditawarkan kepada calon mitra atau donatur.
“Kami juga memberikan tunjangan kesehatan jika mereka sakit atau tunjangan kesejahteraan yang diberikan menjelang hari araya atau akhir tahun. Meski jumlahnya tidak terlalu besar, namun itu cukup berarti bagi staf yang sebagian besar bekerja secara part time atau volunteer,” kata Baron.
Marjadi menambahkan, bahwa pembuatan tim fundraising ini sangat berdampak pada kegiatan penggalangan dana yang dilakukan rakom gita swara serta menjamin keberlangsungan oparasional radio dan program-program siaran dan non siara yang mereka jalankan. Dari segi kuantitas, misalnya, jumlah dukungan pendanaan yang didapat rakom ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Kalau tahun-tahun sebelumnya mereka hanya bisa mendapatkan dana Rp.2 juta per tahun, dalam dua tahun terakhir mereka sudah bisa menjaring dana Rp.4 juta per tahun. Jumlah mitra dan donatur radio juga terus bertambah dan bervariasi karena divisi dana dan ILM secara intens mencari dan memperluas kemitraan dengan instansi dan perusahaan baru, serta melakukan perawatan kepada mitra yang sudah ada dengan menjaga komunikasi dan relasi dengan mereka. Bahkan, tahun ini mereka bisa menjalin kerja sama jangka panjang dengan beberapa instansi pemerintah dan perusahaan.
“Yang lebih penting, kami bisa bersiaran secara konsisten dan berkelanjutan, memiliki perangkat siaran yang memadai, serta merancang program-program siaran yang bervariasi dan bermutu bagi komunitas. Karena, ujung dari fundraising yang kita lakukan adalah untuk menjamin keberlanjutan siaran dan melayani komunitas dengan memberikan informasi dan hiburan,” kata Marjadi. (Hamid Abidin, Sekolah Fundraising PIRAC)