- 21/09/2012
- Posted by: Ari Syarifudin
- Category: Berita
JAKARTA. Lembaga Studi PIRAC bersama Kemensos, KPI dan PFI yang didukung oleh Tifa Foundation sedang melaksanakan studi pemetaan pola filantropi media. Studi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data potensi media dalam pengalangan donasi publik dan peran-peran media dalam filantropi.
Dalam rangka pengumpulan data studi, peneliti Pirac, Ninik Annisa dan Nor Hiqmah berkunjung ke Koran Harian Kompas, Kamis (20/9/2012) untuk mendapatkan informasi terkait pelaksanaan penggalangan dan penyaluran dana publik yang dilakukan oleh Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.
Pada kunjungan ke Harian Kompas ini, tim peneliti Pirac beraudiensi dengan M. Nasir, Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK). Dari audiensi itu diketahui, Dana Kemanusiaan Kompas sebenarnya sudah lama berdiri dan menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan. Namun lembaga ini baru berbadan hukum menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas, 5 Februari 2010. Jauh sebelum menjadi Yayasan, DKK sudah menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban korban bencana Gunung Galunggung di Tasikmalaya, korban gempa Flores 12 Desember 1992, gempa di Kecamatan Gunung Kerinci, Jambi, 7 Oktober 1995, kekeringan di Papua, banjir di Cilaycat, tsunami di Aceh dll.
Lebih jauh M. Nasir menjelaskan, bahwa DKK tidak hanya memberikan bantuan tanggap darurat, tetapi juga memberikan bantuan rehabilitasi bangunan rumah dan fasilitas umum yang hancur akibat bencana alam, kekeringan akibat cuaca ekstrem, serangan badai dll, bahkan DKK juga memberikan bantuan pendidikan dan pengobatan bagi keluarga yang tidak mampu. Syaratnya pun mudah, cukup menajukan surat permohonan, melampirkan KK miskin dan rekomendasi dari sekolah (untuk bantuan pendidikan) atau rekomendasi dari dokter (untuk bantuan kesehatan).
Bantuan yang diberikan DKK pada saat tanggap darurat adalah kebutuhan yang sangat mendesak seperti bahan pangan, pakai dan obat-obatan. Sedangkan pada tahap rehabilitasi bantuan yang diberikan antara lain membantun rumah korban bencana dan gedung sekolah yang rusak. Di bidang pendidikan, DKK tiga tahn terakhir ini membantu ratusan perpustakaan berupa buku dan raknya. Perpustakaan yang di bantu DKK tersebar di seluruh Indonesia, selain itu juga membantu biaya pendidikan anak-anak yang tidak mampu.
Dalam penyaluran bantuan DKK berusaha untuk menyalurkan sendiri agar kontrol dan pertanggungjawabannya jelas. Namun untuk daerah yang susah diakses DKK akan bermitra dengan NGO lokal seperti ketika di mentawai DKK bekerjsama dengan Caritas Keuskupan setempat.
Selain menyalurkan dana dari pembaca Kompas, DKK sekarang juga dipercaya menjadi mitra kerja dari perusahaan-perusahaan untuk menyalurkan dana CSR perusahaan. DKK kini sedang bekerjsama dengan Bank Mandiri membangun tiga instalasi air di Flores (NTT) dan Kerjasama dengan Pertamina.
Kegiatan Dana Kemanusiaan Kompas ini dilakukan secara rutin, merekapun rutin meninformasikan donasi yang bisa disalurkan di DKK. Masyarakatpun bisa mengirimkan permohonan bantuan ke YDKK ini baik untuk bantuan biaya sekolah maupun untuk biaya berobat. Jadi bila anda merasa layak untuk dibantu jangan segan untuk mengajukan bantuan ke YDKK.