SF PIRAC & JRKI Gelar Training Fundraising Rakom

JOGJA– Minimnya dukungan dan pendanaan merupakan salah satu persoalan yang banyak dihadapi oleh Radio Komunitas (Rakom). Penelitian dan dokumentasi yang dilakukan oleh Sekolah Fundraising PIRAC bersama JRKI (Jaringan Radio Komunitas Indonesia) di 6 wilayah (Jogja, Jabar, Jatim, NTB, Sulawesi Tenggara dan Aceh) menemukan fakta bahwa banyak radio komunitas yang tidak berkembang: hidup segan, mati tak mau.

Mereka tak lagi bersiaran secara rutin kerena keterbatasan sumber daya dan biaya operasional. Sebagian lainnya bahkan tak lagi mengudara karena peralatan siar yang rusak, tenaga penyiar berpindah profesi, atau tidak lagi mendapatkan dukungan dari komunitas.

Untuk membantu pengelola rakom dalam mengalang dukungan dan pendanaan bagi keberlajutan radionya, PIRAC bersama JRKI menggelar pelatihan fundraising bagi pengelola radio komunitas. Kegiatan yang digelar 13 – 16 Mei di Wisma Duta Wacana, Kaliurang, DIY, ini diikuti oleh 32 pengelola rakom yang berasal dari Jatim, Jateng, Jogjakarta, Jabar dan Banten. Pelatihan difasilitasi oleh fasilitator dari Sekolah Fundraising PIRAC dan JRKI.

Sementara materi pelatihan disusun berdasarkan riset dan dokumentasi praktek-praktek fundraising rakom di Indonesia yang dinilai berhasil. Pelatihan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai dasar-dasar dan prinsip fundraising, khususnya untuk rakom. Peserta juga belajar memahami karakter sumber daya(individu/komunitas, usaha komunitas, pemerintah/pemda, LSM dan lembaga donor) serta potensi dukungan yang bisa digalang. Berbagai teknik fundraising dengan menggunakan media siaran (on air fundraising) dan media non siaran (off air fundraising) juga dibahas dan didiskusikan secara intensif. Selain itu, peserta juga memahami beragam cara dalam merawat donator melalui komunikasi dan transparansi (laporan program dan keuangan).

Ketua JRKI, Sinam M. Sutarno, mengingatkan peserta mengenai jati diri dan peran rakom di komunitas. Karena itu, upaya fundraising harus diawali dengan menggali potensi dan dukungan komunitas. “Kegiatan fundraising jangan sampai justru menjauhkan rakom dari komunitasnya, mematikan potensi usaha dan kemandirian komunitas,” jelas Sinam.

Sementara Direktur PIRAC, Hamid Abidin, berharap agar peserta bisa mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah didapat di pelatihan. “Fundraising is practicing. Keterampilan fundraising bisa diasah jika dipraktekkan. Karena itulah, pengelola rakom perlu mempraktekkan fundraising di rakom masing-masing agar keterampilannya terus terasah dan radionya bisa berkelanjutan” katanya.



Leave a Reply