Belajar Menggalang Kemitraan dengan CSR Perusahaan

Momentum kegairahan perusahaan dalam melaksanakan CSR ini dimanfaatkan oleh kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan untuk menggalang dukungan dan kemitraan dengan perusahaan. Untuk menyiapkan aparat dalam menjalin kemitraan dengan perusahaan, pada tanggal 28 September – 1 Oktober 2015, Promkes Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Sekolah Fundraising PIRAC menyelenggarakan Pelatihan Penggalangan Kemitraan Perusahaan melalui Program CSR Bidang Kesehatan. Pada hari terakhir pelatihan, peserta diminta untuk praktek menggalang kemitraan melalui program CSR dengan melakukan audiensi dan presentasi langsung tawaran program di hadapan direksi program CSR perusahaan.

Pada sesi praktek lapangan ini peserta dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 8 peserta yang didampingi oleh 2 fasilitator. Satu kelompok bertugas presentasi di perusahaan Danone dan yang lainnya presentasi di PT Adaro. Sebelum menggalang kemitraan, peserta diminta mempelajari karakterisitik perusahaan, visi misi perusahaan dan merumuskan program yang akan ditawarkan ke perusahaan sesuai dengan keberminatan perusahaan terhadap isu kesehatan. Kelompok yang ditugaskan untuk presentasi di perusahaan Danone menawarkan program sarapan sehat. Sementara kelompok yang bertugas di PT Adaro menawarkan program Kampung Sehat 100 – 0 – 100.

PT Adaro menyambut baik inisiatif Promkes kementrian Kesehatan untuk menjalin kemitraan dengan CSR. “ini adalah inisiatif yang sangat kami tunggu, kami sangat apreciate, karena biasanya kamilah yang selalu mendatangi pemerintah untuk penawaran kemitraan ini, sehingga bila ini benar-benar bisa dilakukan di daerah, tentu sangat membantu kami” tegas Ghufron Sholihin selaku Manajer CSR PT Adaro Energy, Tbk, ketika menemui peserta pelatihan saat praktek lapangan di ruang pertemuan PT Adaro. Ketika melakukan kunjugan di PT Adaro, selain Ghufron Sholihin, peserta juga disambut dan ditemui oleh Dr Ignatius Iryanto selaku CSR Program manager dari Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), dan Okti Damayanti, Direktur YABN.

Hal terpenting dalam menggalang kemitraan adalah kesamaan visi misi dan tujuan program. Karena itulah mengenali strategi CSR dari perusahaan menjadi langka awal ketika ingin menggalang kemitraan dengan perusahaan. “Memahami strategi CSR dan motive perusahaan ketika melakukan CSR menjadi prasyarat untuk mensinergikan program perusahaan. Sehingga kita tahu bahwa program yang ditawarkan ini merupakan program yang in line dengan perusahaan, memperkuat program perusahaan atau inovasi baru ” jelas Okti Damayanti. Tips lain yang diberikan ketika belajar dengan PT Adaro terkait dengan penggalangan kemitraan dengan perusahaan ini adalah bahwa memberikan penawaran benefits yang tangible. “tawarkan keuntungan pada perusahaan dengan menonjolkan kekuatan yang dimiliki oleh dinas atau pemda setempat seperti resources dinas, kebijakan, kepastiaan koordinasi, mobilisasi resourses dll untuk kemudahan pelaksanaan program CSR persusahaan” ungkap Dr. Ignatius Iryanto.

Dari diskusi dengan PT Adaro ini banyak sekali pembelajaran yang bisa ditarik peserta pelatihan seperti bahwa untuk menggalang kemitraan dengan dunia usaha penting adanya komitmen dari Pemda dalam bentuk kebijakan, pola relasi dan koordinasi yang jelas dan setara juga leading sektor untuk pelaksanaan program CSR. Bila hal-hal tersebut bisa diimplementasikan di lapangan, pastinya persuhaan akan menyambut bagik sinergi program dan kemitraan dengan pemerintah lokal di bidang kesehatan.